Kisah Nyata Malaikat Jibril Memeluk Rasulullah SAW Tiga Kali Yang Membuat Terharu Membacanya
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Semoga Allah Ta’ala kurniakan shalawat kepada Nabi Muhammad yang telah mengantarkan Islam kepada kita. Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarokatuh. Salam untukmu, wahai Nabi, dan rahmat juga berkah dari Allah Ta’ala untukmu.
Sumber: Google.com |
Betapa mulianya Rasulullah, sepanjang
hidup dan matinya adalah keberkahan. Sosoknya memesona, akhlaknya mulia.
Dialah manusia yang dipuji oleh sesama makhluk dan Khaliqnya. Dialah
pribadi yang disanjung di bumi dan langit. Namanya akan harum dalam
kebaikan, senantiasa disebut berkali-kali dalam sehari, di sepanjang
waktu, oleh milyaran manusia dan malaikat yang jumlahnya tak terkira.
Kemuliaan dan keberkahannya dimulai
sejak kecil. Ketika anak-anak seusianya melihat permainan dan
pertunjukan musik yang melenakkan di kalangan kaum Quraisy, Muhammad bin
Abdullah kecil tertidur. Lantas, saat terbangun, acara musik dan
kesia-siaan itu telah usai. Saat ada temannya yang mengajak pada
kesempatan lain, dengan polos ia berucap, “Aku tidak diciptakan untuk
itu.”
Memasuki dewasa, kebijaksanaan dan
kebersihan hatinya makin bertambah. Ia galau dengan kekafiran, kebodohan
dan kemaksiatan kaumnya. Maka, ia sering merenung, menyendiri bersama
Tuhannya. Ia memilih Gua sebagai tempat yang tinggi nan hening, untuk
berdua bersama Rabbnya.
Tepat di malam itu, saat ia telah
menikah dengan Khadijah yang mulia, ia didatangi Duta Langit. Jibril
namanya. Duhai mulianya, seorang manusia didatangi oleh malaikat.
Makhluk yang terbuat dari tanah itu, disambangi makhluk Allah Ta’ala
yang terbuat dari cahaya.
Duta langit yang merupakan imam para
malaikat tidaklah datang dengan percuma. Ada misi agung yang dibawanya.
Apalagi, dia tidaklah turun kecuali karena menerima perintah Zat yang
telah menciptanya. Malam itu, tercatatlah sebuah peristiwa agung yang
akan senantiasa memesona dalam perbincangan sejarah dan peradaban. Malam
itu, Nabi Muhammad yang manusia biasa itu, dipeluk oleh Malaikat Jibril
sebanyak tiga kali.
“Bacalah,” kata Jibril.
Nabi menjawab, “Sungguh,” ucapnya terbata, “aku tidak bisa membaca.”
Kemudian, lanjutnya, Jibril mengambil dan memelukku hingga aku kelelahan. Tak lama, Jibril melepaskan pelukkannya.
“Bacalah,” Jibril masih memberikan instruksi yang sama.
Maka Rasul yang buta huruf itu menjawab serupa, “Sungguh,” ujarnya gugup, “aku tak kuasa membaca.”
Lalu, sabda Rasul meneruskan, Jibril mengambil dan memelukku untuk yang kedua kali. Lalu melepaskanku.
Terakhir, Jibril masih mengatakan kalimat serupa, “Bacalah,” pungkasnya tegas.
Dan, sosok mulia yang memang tak pandai baca tulis itu menjawab serupa, “Sungguh,” hentinya sejenak, “aku tak mampu membaca.”
Karenanya, katanya menerangkan, Jibril mengambil dan memelukku untuk ketiga kalinya.
Kemudian Jibril membacakan surah al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai wahyu pertama yang diturunkan di Gua Hira’.
Sumber: Kisahikmah.com
Posting Komentar untuk "Kisah Nyata Malaikat Jibril Memeluk Rasulullah SAW Tiga Kali Yang Membuat Terharu Membacanya "